Minggu, 29 September 2013

ZUBAIRI HARUS BISA SEPERTI ANDREA HIRATA



Tulisan ini lahir dari sebuah inspirasi cerita langsung Andrea Hirata yang saya tonton ulang pada tangggal 01 april 2013 setelah menyaksikan ulang hasil wawancara kick andy dengan penulis kelahiran pulau bangka belitung ini sepertinya saya terbangun dari keterlelapan dan bangkit dari kegelisahan bahwa saya harus menulis.  
            Setelah sekitar kurang lebih 40 menit menyaksikan begitu haru, begitu menarik dan begitu mengasyikkan ketika menjalani hidup dengan cara yang sangat sederhana lalu kemudian kita sadar bahwa hidup dan cinta sebenarnya harus dan perlu untuk kita perjuangkan demi masa depan cerah gemilang, satu hal yang memotivasi saya untuk selalu melatih keterampilan menulis adalah dimana ketika Gde Prama bercerita singkat tentang perjalanan terjal hidupya-pada suatu hari beliau membaca sebuah koran bahwa manusia hidupnya tidak di selamatkan oleh pendidikan, melainkan di selamatkan oleh keterampilan- hingga kemudian beliau mempunyai rasa keinginan untuk mengasah keterampilan menulis dan ingin membuktikan bahwa apa yang ia baca dan iapun menjadi penulis spektakuler dan sampai hari ini karya karyanya bisa di nikmati oleh seluruh generasi penerus bangsa lebih-lebih anak bangsa di tanah air ini.
Pertemuan yang menghadirkan orang-orang penting itu di adakan oleh Kick Andy dalam liputan Metro TV di antara yang hadir adalah penulis buku novel laskar pelangi  yaitu Andrea Hirata sendiri, ada Gde Prama, ada Ibu Muslimah sebagai guru yang hidupnya sengaja di abdikan pada dunia pendidikan sehingga melahirkan seorang se kaliber Andrea Hirata, ada pula yang hadir saat itu DRG Era Bekti Pertiwi yang termotivasi oleh cerita menarik dalam bagian terakhir karya yang lahir dari tangan dingin mas Andrea Hirata, hadir pula pada kesempatan itu Joseph Landri penulis buku mimpi anak jadi naga  yang bercerita bahwa semua orang tua pasti menginginkan anak-anaknya itu sukses, paling tidak anaknya mempunyai posisi yang strategis dan menduduki jabatan strategis dan paling tidak ia hidup nyaman dan tenteram. Pertemuan itu adalah hasil percakapan Kick Andy dengan penikmat tetralogi laskar pelanginya Andrea Hirata sekaligus penulis-penulis lainnya.
            Ada sesuatu hal yang perlu kita jadikan cermin dari perjalanan hidup mas Andrea  Hirata sebagai anak desa yang tidak sempat menempuh pendidikan sekolah milik pemerintah, karena untuk masuk di lembaga itu setidaknya orang tuanya mempunyai karier dan jabatan di dunia pemerintahan dan kebetulan orang tua Mas Andrea Hirata adalah kuli di sebuah perusahaan tambang timah saat itu.
            Sikap, rasa berani pantang mundur dan  percaya diri yang tertanam kuat dalam dirinya mengantarkannya kepada sebuah dunia baru untuk kemudian meniti karier sebagai penulis yang muncul ke permukaan dan ingin teriak pada dunia; inilah seorang Andrea Hirata, yang lahir dari sebuah desa terpencil dan lembaga yang dulunya tempat ia belajar terpaksa di tutup dan di ganti dengan sekolah milik pemerintah lantaran siswanya tinggal sepuluh. Sungguh perjuangan yang luar biasa.
            Ketika pergulatan sejarah peradaban manusia pertama kali di teriakkan bahwa manusia adalah makhluk yang selalu menginginkan hidupnnya sempurna dan mampu memberdayakan masyarakat buta huruf menjadi masyarakat pembelajar. Maka, pada saat itu pulalah, kini dan besok kita di tuntut untuk berani teriak kepalkan tangan, perangi ketidak adilan dan robohkan benteng ketidak beresan.
            Seorang Andrea Hirata yang sukses dengan tetralogi laskar pelanginya layak dan patut untuk kita jadikan cermin berkaca kepada realitas hidup bahwa dunia butuh sumbangsih kita agar peradaban tetap cerah dan cemerlang.
            Terakhir adalah karena kita manusia pelaku sejarah. Maka, kita harus selalu memberikan yang terbaik terhadap sejarah itu sendiri.
* Zubairi adalah orang yang selalu bermimpi untuk mengikuti jejak langkah seorang Andrea Hirata dan menginginkan hidup bahagia dengan ike lukmaningsih Tercinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar