Minggu, 29 September 2013

Membaca Madura Dari Sudut Pandang Kebudayaan (Membaca Ulang Madura Ke Depan)



Madura sebagai pulau garam yang di dalamnya terdapat banyak budaya yang sampai saat ini masih menuai banyak pertanyaan para budayawan, akademisi dan para politisi. Berdasarkan survei yang di lakukan oleh Unesco pada tahun 2006. Menurutnya, di dunia terdapat 6500 bahasa yang setiap tahunnya kurang lebih 100 bahasa mengalami kematian dan kepunahan(Akhmad Zaini dalam bahasa madura, di ambang kematian). Melihat dan meneliti budaya madura yang serba eksotis dan memang banyak para tamu manca negara yang tertarik dengan kebudayaan khas madura. Hal ini menjadi keniscayaan tersendiri bagi masyarakat madura sendiri yang peduli dengan budayanya.
            Ada banyak hal yang ingin penulis sampaikan dalam tulisan ini berkaitan dengan kebudayaan kita yang hari ini ke depan di prediksi akan mengalami kematian dan kepunahan. Hal itu sebenarnya bisa di sebabkan oleh lima faktor penting. pertama; karena adanya perkawinan antar bangsa dan antar suku yang menghasilkan keturunan dengan menggunakan bahasa pengantar bukan bahasa ibu. Kedua; karena hilangnya kebanggan terhadap bahasanya sendiri dan merasa gengsi dengan semua apa yang di alih pengantari oleh bahasa madura itu sendiri.ketiga; tidak dilakukannya pembukuan dan pembakuan bahasa madura, sehingga di mungkinkan nyaris hilang sebagai identitas kemaduraannya. Keempat; karena adanya pergeseran stigma yang lebih mementingkan faktor materi dari pada jiwa kejiwaan budaya sendiri, mereka lebih memiliki nilai ekonomis dan tidak praktis. Kelima; rendahnya dukungan politik-birokratis terhadap bahasa itu sendiri(Akhmad Zaini, Dalam Suluh MHSA 2011).
            Banyak hal lain sebenarnya yang berpotensi untuk kemudian bagaimana menjadikan bahasa madura itu sebagai bahasa yang juga mempunyai nilai lebih ketika di kaitkan dengan bahasa internasional melalui alat tekhnologi canggihnya masa kini. Madura masa kini dan masa yang akan datang merupakan potret akan segera di bukanya sebuah peradaban madura melalui kekayaan alam, kekayaan budaya, etnis, bahasa dan lain sebagainya. Belum lagi akan dampak jembatan terpanjang se Asia itu atau yang sering kita sebut SURAMADU, dimana derasnya arus lalu lintas keluar masuk madura menjadikan madura sebagai potret bahwa madura akan segera mempunyai masa depan yang cerah lantaran madura sendiri mempunyai banyak kebudayaan dan kabarnya akan segera di terbitkan perda untuk pemeliharaan bahasa madura itu sendiri. Setidaknya penulis dapat mengapresiasi akan tetbitnya undang-undang di maksud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar