Setelah beberapa hari ini kau tak juga mengerti
perihal hidupku yang selalu di rundung masalah, pesan singkat yang kau kirim
melalui hand pone aktifku selalu saja membuatku sakit, entah karena isinya yang
begitu menyengat, atau bahkan susunan dan bentuk bahasanya yang kau rangkum
dengan begitu indahnya membuat air mata ini menetes tanpa terasa, walau
sebenarnya beribu-ribu perempuan cantik indah dan elok kita pandang. Tetapi
kegersangan kasih sayang dari beri-ribu wanita cantik itu tak satupun yang bisa
memberi semangat pengorbanan dan ketulusan cinta serta kasih sayangnya masih
saja harus menjadi tanda tanya besar. tak satupun di antara mereka yang mampu
menyaingi kecerdikan, kelincahan dan kecerdasanMu hari ini dan hari yang akan
datang. Tanpa mendahului takdir tuhan yang maha kuasa saya akan mengatakan
bahwa kau adalah selera rasa hidup-matiku hari ini.sampai nanti, bahkan.
Pada
malam ini kitaPun sudah membuat sejarah duka, sejarah luka, sejarah canda-tawa
dan sejarah akan masa depan kita berdua. tiba-tiba ada yang tidak biasa
merasuki segala yang lepas dan luruh dari waktu. Sampai-sampai aku tak sadarkan
diri telah mengecewakanMu. Waktu berputar mengelilingi masa, dari detik berubah
menjadi menit, dari menit berubah menjadi jam, dari jam berubah menjadi hari,
dari hari segera pula beranjak menjadi bulan, tahun dan abad. Hingga tanpa
terasa hidup terlalu singkat untuk kita jalani, padahal hakikatnya ia hanyalah
bundaran waktu akan masa lalu yang sempat kita kucilkan menjadi debu. Dan debu
itu akhirnya menyuguhiku akan sebuah rindu yang menggunung dari segala lapas
dan tidar waktu.
Pun
juga tak tahu akan masa depan kita berdua, entahlah sampai detik ini tuhan
masih belum menjawab akan permohonanKu sekitar satu bulan lalu. Tiba-tiba
semuanya membatu tak ada yang bisa mengungkitNya dari sudut waktu. Pohon-pohon
yang berdiri tegak sambil menyanyikan dan mengheningkan cipta lagu-lagu
kebangsaan, batu-batu yang menggunung selalu saja mengobarkan semangat kokoh
perjuangan hingga pada suasana malam aku tak bisa lagi menafsir segala yang
gugur dari daun jambu.
Apa
yang sebenarnya aku tulis malam ini adalah segalanya yang luruh dan rapuh dari
segala suasana bathin lahiriKu menjadi realitas makna tak berarti. Masihkah kau
menganggap semua ini adalah kosong tak berarti?. akuPun jadi kebingungan
menjalani segala rindu tentang ruh dan riwayat lahirMu. Jangan-jangan akan
semakin sulit untuk ku tafsir dirimu sebagai ratu di pelatarran halaman rumahku.
Aku bingung, aku jadi bisu, aku jadi hantu dalam hidupmu. Beby, maafkan aku.
Semoga ini bukan akhir dari segalanya. Aku tak lagi bisa menahan desah nafas
ini jika tidak denganmu sebagai alunan irama bunyi suara hati.
Seperti
bunyi jangkrik, keok suaramu menjadikanku memburu waktu hingga sampai ke
pelataran rumah ibu kandungmu. Mencari sesuatu yang tak pasti, mengharap semua
yang terjadi menjadi berarti. Tapi alangkah indah jika hubungan ini adalah
suara bathin dan murni suara hati terdalam; semoga saja. Aku akan selalu
berprasangka baik pada dirimu lantaran aku tahu bahwa; kau adalah waktu yang ku
buru hingga matahari senyap pada ujung rindu.
SuaraMu
melengking pada pertengahan malam, pohon-pohon yang berdiri tegap kini terlelap
jadi sepi, api berkobar menabur segala harap akan dirimu di ujung pagi yang
saban hari aku tiba pada janji-janji .
Beb,
Perjalanan ini ku namai PERTENGKARAN SUNYI lantaran aku mengerti bahwa kamu
akan menjadi bidadari yang setia pada sepi. Bersama angin akan aku teriakkan,
ikE........... ayo menyatulah kembali pada diriKu. Pagi beranjak pada awal
siang dimana orang orang selalu saja menabuh segala rasa akan rindu pada
ranjang rumahNya. Akupun bingung melangkah tak pasti tanpa tujuan berarti. mereka
seperti kelimpungan mencari jejaka pepohonan akan makna sejati dari seluruh
yang gugur dan terlepas pada pertengahan hari. Kembali pada malam, panggilan
Adzan terdengar pada semua surau tak pelak lagi tanpa kau pertanyakan akan
semua panggilan Tuhan di masjid dekat rumahKu. Kaupun akan segera beranjak
memanahi sepi jadi berarti, bibirMu basah, kuyup dengan semua lafadz-lafadz dan
lafdzullah . tiba-tiba aku tak sadar
bahwa semuanya telah berhenti pada aneka makna yang kau rangkum jadi bidadari.
Nyanyian
dan tarian di kampung halaman menjadikan semua yang gugur dari ranting dedaunan
petunjuk bagi seluruh alam. Perempuan itu bernama Aslania, ialah potrem masa depan. Aku bangga kau menjadi yang
terbaik bagiKu.
Percakapan-percakapan
itu selalu terdengar kepada seluruh penjuru anak Adam, pohon-pohon yang berlari
dan bernyanyi, daun yang gugur tak sadarkan diri, akar pohon yang menjauh,
kulit yang mengelupas, buah yang jatuh dari terjangan angin puyuh, air yang
mengalir dengan tenang, sumuur-sumur yang kering pada musim kemarau, rindu
pulang pada kampung halaman dan tangisan mesraKu padamu yang tak kunjung datang
adalah waktu.
Aku
tidak sedang berpuisi, aku juga tidak sedang berkhotbah di atas miimbar, atau
pula tidak sedang berada pada podium istana negara untuk menyampaikan dan
sosialisasi undang-undang, apalagi sedang besajak, karena sejatinya yang
bersyair, yang bersajak, yang berpuisi dan yang berceramah semuanya adalah
Alam(Husni Djamaluddin).
Aku
tidak sedang menulis, Aku yang tidak tidak sedang behenti menyajak, karena yang
bersyair bukanalah saya, tetapi Alam dan lingkuungan sekitar.
Akupun
sadar akan semua yang terjadi, taman-taman itu layaknya sebuah pertunjukan,
menarik bagi para pelancong. Segera
bergegas berlari ke kamar. Menyendiri dan berteman dengan sepi yang
mengingatKanku pada ketiadaan. Kau tak kunjung datang, apakah barangkali karena
sudah sejak lama kau balik ke kampung pendidikan; Nirmala Asri?. Mungkin saja
ia.
Dimana
lorong-lorong waktu telah lama berdiam pada keheningan malam. Ini, itu, disini,
disitu, dimana kau bersyair Nia, ?.
aku memburuMu sejak pertengahan bulan desember lalu. Aku takut, aku gembira,
aku luka. Tiba-tiba kau pulang tanpa disangka. Ternyata penyakit yang kau
derita menjadi beban berat dalam hidupKu, tapi apa. Aku rela dengan semua itu.
Kau sakit saya juga sakit, kau gembira sayapun juga ikut gembira. Barangkali
inilah cinta sejati dan cinta islami.
Semoga
kau baik-baik saja di seberang sana, rajinlah Beib, aku ingin kau menjadi
matahari yang memberi dan ikhlas dengan sepenuh hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar