Sepintas Sebuah Catatan Kecil
Mengenai Urgensi Membaca Dan Menulis
Sebagai insan akademik yang sedikit sadar akan pentingnya
membaca dan menulis. Maka, pada kesempatan kali ini perkenankan saya sebagai
penulis pemula untuk melihat kehidupan mahasiswa yang hidupnya serba glamour. Tanpa memandang dari sudut kaca mata kuda dan ini memang
berangkat realitas sehari-hari yang sering kita nniikmati biasa menjadi
langganan bahwa hampir lima puluh persen mereka hidupnya materialis-hedonis . menjadi maklum jika kemudian apa yang penulis
paprkan dalam tulisan ini tidak sesuai kenyataan yang terjadi di masyarakat
karena memang ini tidak melalui penelitian maupun riset apalgi survei dan ini murni hanya dilihat
dari kaca mata pandang kuda yang kebenarannya masih butuh kajian ulang.
Pada
satu sisi kita sadar bahwa semua yang terjadi dan lepas adalah waktu yang
sering membuat kita salah kaprah dan salah alamat sehingga kita sering terlena
oleh budaya dan kehidupan materi yang tidak menjanjikan kesejahteraan di masa
depan. Padahal kalau kita sadar bahwa sejarah peradaban manusia pertama kali
dimulai adalah karena adanya kesadaran membaca dari kita sendiri.
Sebelum
datangnya islam sebagai agama penyelamat bagi pemeluknya adalah zaman jahiliah
dimana setiap tindak tanduk perubahan dari masa ke masa saat itu masih tetap
saja buram karena tidak ada setitikpun cahaya ilmu yang memancar dari
peradaban, baru kemudian setelah islam datang sebagai rahmatan lil `alamin maka, semua
yang semu, semua yang beku dan semua yang bisu menjadi terang yakni dengan
adanya nuril islam .
Kepada
semua yang luruh dan lepas dari waktu, marilah kita sama-sama untuk kemudian
menjadikan buku sebagai teman yang tak pernah marah dan tak pernah membuat kita
marah. Berangkat dari itu semua marilah kepada seluruh pelaku sejarah yang
sadar akan segera datangnya peradaban buku dimana setiap waktu kita di tuntut
untuk tidak lepas dari aktivitas membaca dan menulis. Karena kedua hal tersebut
merupakan dualisme tak terpisahkan
dari tangan kita sebagai manusia akademis.
Semenjak
datangnya islam sebagai agama penerus dan sebagai agama penyelamat bagi seluruh
alalm, dunia dan peradaban sebelum saat itu masih saja tetap buram di penuhi
dengan segala macam persoalan hidup yang tidak manusiawi dimana praktek mesum,
poligami dan homoseksual saat itu menjadi trend
menarik bagi manusia yang hidup pada masa itu.
Al
Qur`an yang merupakan sumber ajaran pertama yang menjadi rujukan utama manusia
sampai hari ini tidak satupun statemen
di dalamnya yang tidak sesuai dengan kejadian alam, setiap apa yang dinyatakan
di dalamnya pasti telah dan pasti terjadi baik masa kini maupun di masa yang
akan datang.
Pertanyaannya,
sudahkah kita hari ini membaca ?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar