Minggu, 29 September 2013

Islam Sebagai Agama Manusia Rasionalis



Sepintas Sebuah Catatan Kecil Mengenai Urgensi Membaca Dan Menulis

Sebagai insan akademik yang sedikit sadar akan pentingnya membaca dan menulis. Maka, pada kesempatan kali ini perkenankan saya sebagai penulis pemula untuk melihat kehidupan mahasiswa yang hidupnya serba glamour. Tanpa memandang dari sudut kaca mata kuda dan ini memang berangkat realitas sehari-hari yang sering kita nniikmati biasa menjadi langganan bahwa hampir lima puluh persen mereka hidupnya materialis-hedonis . menjadi maklum jika kemudian apa yang penulis paprkan dalam tulisan ini tidak sesuai kenyataan yang terjadi di masyarakat karena memang ini tidak melalui penelitian maupun riset  apalgi survei dan ini murni hanya dilihat dari kaca mata pandang kuda yang kebenarannya masih butuh kajian ulang.
            Pada satu sisi kita sadar bahwa semua yang terjadi dan lepas adalah waktu yang sering membuat kita salah kaprah dan salah alamat sehingga kita sering terlena oleh budaya dan kehidupan materi yang tidak menjanjikan kesejahteraan di masa depan. Padahal kalau kita sadar bahwa sejarah peradaban manusia pertama kali dimulai adalah karena adanya kesadaran membaca dari kita sendiri.
            Sebelum datangnya islam sebagai agama penyelamat bagi pemeluknya adalah zaman jahiliah dimana setiap tindak tanduk perubahan dari masa ke masa saat itu masih tetap saja buram karena tidak ada setitikpun cahaya ilmu yang memancar dari peradaban, baru kemudian setelah islam datang sebagai rahmatan lil `alamin maka, semua yang semu, semua yang beku dan semua yang bisu menjadi terang yakni dengan adanya nuril islam .
            Kepada semua yang luruh dan lepas dari waktu, marilah kita sama-sama untuk kemudian menjadikan buku sebagai teman yang tak pernah marah dan tak pernah membuat kita marah. Berangkat dari itu semua marilah kepada seluruh pelaku sejarah yang sadar akan segera datangnya peradaban buku dimana setiap waktu kita di tuntut untuk tidak lepas dari aktivitas membaca dan menulis. Karena kedua hal tersebut merupakan dualisme tak terpisahkan dari tangan kita sebagai manusia akademis.
            Semenjak datangnya islam sebagai agama penerus dan sebagai agama penyelamat bagi seluruh alalm, dunia dan peradaban sebelum saat itu masih saja tetap buram di penuhi dengan segala macam persoalan hidup yang tidak manusiawi dimana praktek mesum, poligami dan homoseksual saat itu menjadi trend menarik bagi manusia yang hidup pada masa itu.
            Al Qur`an yang merupakan sumber ajaran pertama yang menjadi rujukan utama manusia sampai hari ini tidak satupun statemen di dalamnya yang tidak sesuai dengan kejadian alam, setiap apa yang dinyatakan di dalamnya pasti telah dan pasti terjadi baik masa kini maupun di masa yang akan datang.
            Pertanyaannya, sudahkah kita hari ini membaca ?.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar