Minggu, 29 September 2013

Catatan sejarah”Kemah Remaja Pendidikan Karakter”.



Saya sempat terkejut ketika mendapat kabar dari pimpinan sekolah. Bahwa, pada tanggal sekian saya harus berangkat ke malang untuk mengikuti kegiatan”kemah remaja pendidikan karakter”yang di selenggarakan oleh dinas pendidikan provinsi JATIM dan bekerja sama dengan pramuka KWARTIR DAERAH JATIM. Yang di tempatkan di hotel purnama batu, malang. Tepatnya pada tanggal 19-21 desember 2011 yang lalu.
            Tapi sebelumnya, saya mengucapkan rasa banyak terima kasih, terutama kepada dinas pendidikan dan KWARDA jawa timur yang telah sempat memprogram kegiatan ini sebagai kegiatan rutin yang di laksanakan setiap tahun, dan semoga kegiatan ini terealisasi dengan baik dan lancar di tahun-tahun yang akan datang untuk memberikan semacam pembinaan ataupun konstribusi signifikan terhadap siswa dalam rangka pembangunan bangsa dan negara. Tak lupa pula saya ucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh kakak-kakak panitia yang telah berusaha keras untuk suksesnya kegiatan ini. Sehingga kami yang datang jauh-jauh dari SUMENEP tiba di tempat kegiatan ini dalam keadaan sehat dan selamat. dan Al-hamdulillah sekembalinya ke MADURA(dalam perjalanan dari malang ke sumenep mulus tanpa halangan dan rintangan), sehingga saya sempatkan menulis sejarah hidup saya dan teman-teman selama kegiatan”kemah remaja ini”. Toh walaupun saya sadar bahwa hidup ini memang tak sepenuhnya seperti yang di harapkan. tentu ada korelasinya dengan tulisan saya ini. Maka, dari itu saya mengharap kepada pembaca yang terhormat untuk memberikan koreksi konstruktif dalam rangka perbaikan di masa-masa yang akan datang.
            Sebenarnya saya tidak mengira sebelumnya, siswa yang seperti saya ini akan ikut kegiatan bergengsi yang event-nya pun adalah regional atau setara dengan tingkat provinsi. Tapi yang jelas, mungkin inilah roda kehidupan berputar sesuai dengan kodrat tuhan yang sebenarnya. yang bagaimanapun juga, kita harus mengikuti sesuai keinginan roda itu sendiri.
            Bagi orang yang seperti saya, kegiatan yang di format dalam bentuk”kemah” ini. Merupakan suatu kegiatan yang tak sempat saya ikuti sebelumnya. Tentu hal ini perlu adanya suatu perenungan kembali terhadap diri saya. Apakah memang saya tidak level-lah untuk mengikuti kegiatan yang berlevel regional, atau karena memang tidak mendapat informasi karena daerah yang agak jauh sedikit dari keramaian kota. Sehingga kabar basipun menjadi baru di telinga saya karena renggangnya komunikasi dengan teman-teman yang ada di seberang sana.
            Tapi yang jelas, itu semua tidak menjadi penghambat ataupun ARAL bagi saya untuk menjadi yang terdepan sekaligus yang terbaik.
            Dari kegiatan yang berlevel regional inilah saya sempat kenalan dengan teman-teman yang jauh di pandangan mata, ada yang dari blitar,gresik,situbondo,lamongan dan masih banyak yang lain yang tak sempat saya sebut semuanya dalam tulisan ini.
Sehingga dengan kegiatan ini pulalah saya sempat menarik benang merah yang barangkali ini dapat di jadikan sebuah titik kesimpulan sementara bahwa hidup menjadi terasing, ketika tidak sama sekali kita hidup dalam satu kesempatan untuk keberagaman budaya,kebiasaan dan komunikasi yang berbeda(jawa-madura). Tetapi itu semua tidak menjadi jarak sama sekali bagi kami untuk lancarnya dan berlangsungnya komunikasi antara teman-teman yang tinggal di jawa dengan saya yang tinggal di daerah madura. Karena kami memegang teguh semboyan bhinneka tunggal ika yang mempunyai konotasi makna”berbeda-beda tetapi tetap satu jua”.
teman-teman peserta semuanya(baik yang dari blitar,lamongan,situbondo,gresik dll) sudah sepakat mengatakan, bahwa dengan kegiatan ini mereka merasa terbaca di sekolahnya, karena sudah di beri kepercayaan oleh lembaga/sekolah untuk mengikuti kegiatan kemah ini.
Apalagi, kegiatan ini merupakan kegiatan yang merangsang(spiritual,intelektual,rohani dan jasmani) dan ini sangat menentukan terhadap masa depan kami yang mayoritas menginginkan yang terbaik setelah pelaksanaan kegiatan di maksud di atas.
Yang katanya, indonesia akhir-akhir ini selalu di landa musibah dan penyakit kronis yang mempunyai nama korupsi. dan sampai saat ini masih belum tertangani dengan baik oleh pihak berwenang. Berangkat dari itulah salah satu tujuan di laksnakannya kegiatan “kemah remaja” ini adalah untuk membentuk karakter bangsa yang sedang terpuruk ini di landa penyakit yang sampai detik ini tidak menemukan obat ampuh yang sebenarnya.
Hal ini di maksudkan, agar supaya mereka yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini dapat memulihkan bangsa ini ke arah yang di cita-citakan seperti yang tertera dalam pembukaan undang-undang 1945.yakni terbentuknya negara yang adil dan makmur.
Tentu mempunyai maksud dan tujuan tersendiri, mengapa dinas pendidikan provinsi kita(JATIM) perlu mengadakan kegiatan ini yang di format dalam bentuk kemah? Tentu jawaban yang paling esensial dari pertanyaan di atas adalah, dalam rangka mewujudkan manusia-manusia berkarakter untuk pembangunan nusa dan bangsa yang sedang amburadul ini.
Kegiatan ini di memberikan semangat yang luar biasa kepada peserta untuk menjadi sangga terkompak dari banyak sangga yang ada. Apalagi sebelumnya di berikan suguhan materi dan teori, setelah itu di topang langsung oleh adanya outbond yang merupakan praktek nyata dari adanya materi dan teori tadi.
Di sisi yang lain, kegiatan ini menekankan pada sifat kepribadian. Yaitu sikap disiplin, berani, bertanggung jawab dan menghargai sesama dalam forum.
Tak hanya itu.  Kegiatan ini di samping melatih fisik. Juga melatih kesabaran,mental,rasa optimis,kebersamaan dan kekompakan untuk mencapai tujuan bersama dalam kelompok/sangga.
Kesabaran, mental,percaya diri dan kekompakan merupakan suatu keniscayaan yang tidak tertandingi jika memang benar-benar di terapkan dalam kehidupan yang lebih riil. Hal ini dapat di rasa sukses jika kemudian, Kita yang telah mengikuti kegiatan di atas menjadikan pancasila serta kode etik pramuka -try satya dan dasa dharma- sebagai landasan dan falsafah hidup untuk membentuk masyarakat madani dan berkarakter.
Lha…karakter inilah yang nantinya akan menjadikan hidup kita lebih abadi sekaligus bermanfaat di masa-masa yang akan datang.
Kata karakter inilah yang secara langsung di perjelas dan di pertegas dalam sebuah kitab karangan syekh Az-zarnuji yang berjudul ta`limul muta`allim yang di dalamnya di terangkan berbagai macam tata cara untuk menjadikan hidup kita lebih bermakna dan berarti di hari-hari yang buram ini. Dalam kitab ini kata karakter lebih di kenal dengan AKHLAK atau TARBIYAH Dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Di sini dapat di maknai. bahwa, pendidikan yang sebenaranya tidak hanya transfer knowledge. Melainkan, Di sertai dengan keteladanan yang mesti harus baik. Baik di hadapan manusia maupun di hadapan tuhan.
Begitu halnya juga dengan karakter atau kepribadian seseorang. Yang tiada lain hanya untuk membimbing diri ke arah yang lebih lurus dan lebih baik, serta untuk  mencapai tujuan awal dan akhir di ciptakannya sebagai makhluk berfikir.
Maka dari itu. sangat benar sekali  jika dinas pendidikan jawa timur menyelenggarakan kegiatan ini dengan harapan untuk melahirkan manusia yang benar-benar manusia. dan hasil yang akan di capai adalah terlatihnya dan tertanamnya serta kemandirian spiritual,emosional,intelektual dan fisik yang tangguh melawan era baru yang penuh tantangan.
Kembali pada kegiatan di atas(Kemah Remaja Pendidikan Karakter). Sangat Banyak Sekali kesan mendalam yang sampai saat ini masih tetap melekat dalam diri saya dan masih belum terlupakan dalam hidup sehari-hari saya. Hal mendasar dari pertanyaan berikut! mengapa masih meninggalkan kesan  mendalam dari kegiatan ini? yang mungkin sampai kapanpun tetap tak terlupakan dalam hidup diri ini. Jelas jawabannya adalah,rasa persatuan dan persahabatan antara satu dengan yang lain dalam satu kelompok/sangga yang sangat kokoh.
sehingga Kegiatan ini bisa di katakan sukses ketika masih meninggalkan hal-hal berkesan dalam diri peserta.
Dari itu semua. Penulis dapat menemukan satu titik kesimpulan sementara. Bahwa, tujuan akhir dari kegiatan kemah remaja  ini tidak lain seperti yang di sampaikan oleh ka` suyatno M.pd. adalah untuk membentuk pribadi-pribadi yang tangguh melawan derasnya arus globalisasi dan garangnya kapitalisme global. Serta tahan dan siap menjauh dari tindak penyakit kronis. Yaitu, kolusi,korupsi dan nepotisme((KKN).dan siap menjadi manusia pembelajar seperti yang di katakan oleh Andreas harefa dalam judul bukunya(manusia pembelajar), sekaligus bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi di alam sekitarnya. Wallahu a`lamu bisshawabi.
*Penulis adalah peserta “kemah remaja pendidikan karakter” sekaligus ketua umum OSIS SMA Annuqayah Guluk-Guluk  sumenep madura JATIM masa bhakti 2011-2012. Hp 087 850 217 342/ 081 554 294 807.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar