Saya sempat
terkejut ketika mendapat kabar dari pimpinan sekolah. Bahwa, pada tanggal
sekian saya harus berangkat ke malang
untuk mengikuti kegiatan”kemah remaja pendidikan karakter”yang di selenggarakan
oleh dinas pendidikan provinsi JATIM dan bekerja sama dengan pramuka KWARTIR
DAERAH JATIM. Yang di tempatkan di hotel purnama batu, malang. Tepatnya pada tanggal 19-21 desember
2011 yang lalu.
Tapi sebelumnya, saya mengucapkan
rasa banyak terima kasih, terutama kepada dinas pendidikan dan KWARDA jawa
timur yang telah sempat memprogram kegiatan ini sebagai kegiatan rutin yang di
laksanakan setiap tahun, dan semoga kegiatan ini terealisasi dengan baik dan
lancar di tahun-tahun yang akan datang untuk memberikan semacam pembinaan
ataupun konstribusi signifikan terhadap siswa dalam rangka pembangunan bangsa
dan negara. Tak lupa pula saya ucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada
seluruh kakak-kakak panitia yang telah berusaha keras untuk suksesnya kegiatan
ini. Sehingga kami yang datang jauh-jauh dari SUMENEP tiba di tempat kegiatan
ini dalam keadaan sehat dan selamat. dan Al-hamdulillah sekembalinya ke
MADURA(dalam perjalanan dari malang
ke sumenep mulus tanpa halangan dan rintangan), sehingga saya sempatkan menulis
sejarah hidup saya dan teman-teman selama kegiatan”kemah remaja ini”. Toh
walaupun saya sadar bahwa hidup ini memang tak sepenuhnya seperti yang di
harapkan. tentu ada korelasinya dengan tulisan saya ini. Maka, dari itu saya mengharap
kepada pembaca yang terhormat untuk memberikan koreksi konstruktif dalam rangka
perbaikan di masa-masa yang akan datang.
Sebenarnya saya tidak mengira
sebelumnya, siswa yang seperti saya ini akan ikut kegiatan bergengsi yang
event-nya pun adalah regional atau setara dengan tingkat provinsi. Tapi yang
jelas, mungkin inilah roda kehidupan berputar sesuai dengan kodrat tuhan yang
sebenarnya. yang bagaimanapun juga, kita harus mengikuti sesuai keinginan roda
itu sendiri.
Bagi orang yang seperti saya, kegiatan
yang di format dalam bentuk”kemah” ini. Merupakan suatu kegiatan yang tak
sempat saya ikuti sebelumnya. Tentu hal ini perlu adanya suatu perenungan
kembali terhadap diri saya. Apakah memang saya tidak level-lah untuk
mengikuti kegiatan yang berlevel regional, atau karena memang tidak
mendapat informasi karena daerah yang agak jauh sedikit dari keramaian kota.
Sehingga kabar basipun menjadi baru di telinga saya karena renggangnya
komunikasi dengan teman-teman yang ada di seberang sana.
Tapi yang jelas, itu semua tidak
menjadi penghambat ataupun ARAL bagi saya untuk menjadi yang terdepan
sekaligus yang terbaik.
Dari kegiatan yang berlevel regional
inilah saya sempat kenalan dengan teman-teman yang jauh di pandangan mata,
ada yang dari blitar,gresik,situbondo,lamongan dan masih banyak yang lain yang
tak sempat saya sebut semuanya dalam tulisan ini.
Sehingga
dengan kegiatan ini pulalah saya sempat menarik benang merah yang barangkali
ini dapat di jadikan sebuah titik kesimpulan sementara bahwa hidup menjadi
terasing, ketika tidak sama sekali kita hidup dalam satu kesempatan untuk
keberagaman budaya,kebiasaan dan komunikasi yang berbeda(jawa-madura). Tetapi
itu semua tidak menjadi jarak sama sekali bagi kami untuk lancarnya dan
berlangsungnya komunikasi antara teman-teman yang tinggal di jawa dengan saya
yang tinggal di daerah madura. Karena kami memegang teguh semboyan bhinneka
tunggal ika yang mempunyai konotasi makna”berbeda-beda tetapi tetap satu
jua”.
teman-teman
peserta semuanya(baik yang dari blitar,lamongan,situbondo,gresik dll) sudah
sepakat mengatakan, bahwa dengan kegiatan ini mereka merasa terbaca di
sekolahnya, karena sudah di beri kepercayaan oleh lembaga/sekolah untuk mengikuti
kegiatan kemah ini.
Apalagi,
kegiatan ini merupakan kegiatan yang merangsang(spiritual,intelektual,rohani
dan jasmani) dan ini sangat menentukan terhadap masa depan kami yang mayoritas
menginginkan yang terbaik setelah pelaksanaan kegiatan di maksud di atas.
Yang
katanya, indonesia akhir-akhir ini selalu di landa musibah dan penyakit kronis
yang mempunyai nama korupsi. dan sampai saat ini masih belum tertangani
dengan baik oleh pihak berwenang. Berangkat dari itulah salah satu tujuan di
laksnakannya kegiatan “kemah remaja” ini adalah untuk membentuk karakter bangsa
yang sedang terpuruk ini di landa penyakit yang sampai detik ini tidak
menemukan obat ampuh yang sebenarnya.
Hal
ini di maksudkan, agar supaya mereka yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan
ini dapat memulihkan bangsa ini ke arah yang di cita-citakan seperti yang
tertera dalam pembukaan undang-undang 1945.yakni terbentuknya negara yang adil
dan makmur.
Tentu
mempunyai maksud dan tujuan tersendiri, mengapa dinas pendidikan provinsi
kita(JATIM) perlu mengadakan kegiatan ini yang di format dalam bentuk kemah? Tentu
jawaban yang paling esensial dari pertanyaan di atas adalah, dalam rangka
mewujudkan manusia-manusia berkarakter untuk pembangunan nusa dan bangsa yang
sedang amburadul ini.
Kegiatan
ini di memberikan semangat yang luar biasa kepada peserta untuk menjadi sangga
terkompak dari banyak sangga yang ada. Apalagi sebelumnya di berikan suguhan
materi dan teori, setelah itu di topang langsung oleh adanya outbond yang
merupakan praktek nyata dari adanya materi dan teori tadi.
Di
sisi yang lain, kegiatan ini menekankan pada sifat kepribadian. Yaitu sikap disiplin, berani, bertanggung
jawab dan menghargai sesama dalam forum.
Tak
hanya itu. Kegiatan ini di samping
melatih fisik. Juga melatih kesabaran,mental,rasa optimis,kebersamaan dan
kekompakan untuk mencapai tujuan bersama dalam kelompok/sangga.
Kesabaran,
mental,percaya diri dan kekompakan merupakan suatu keniscayaan yang tidak tertandingi
jika memang benar-benar di terapkan dalam kehidupan yang lebih riil. Hal ini
dapat di rasa sukses jika kemudian, Kita yang telah mengikuti kegiatan di atas
menjadikan pancasila serta kode etik pramuka -try satya dan dasa dharma- sebagai
landasan dan falsafah hidup untuk membentuk masyarakat madani dan berkarakter.
Lha…karakter
inilah yang nantinya akan menjadikan hidup kita lebih abadi sekaligus
bermanfaat di masa-masa yang akan datang.
Kata
karakter inilah yang secara langsung di perjelas dan di pertegas dalam
sebuah kitab karangan syekh Az-zarnuji yang berjudul ta`limul
muta`allim yang di dalamnya di terangkan berbagai macam tata cara untuk
menjadikan hidup kita lebih bermakna dan berarti di hari-hari yang buram ini.
Dalam kitab ini kata karakter lebih di kenal dengan AKHLAK atau
TARBIYAH Dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Di
sini dapat di maknai. bahwa, pendidikan yang sebenaranya tidak hanya transfer
knowledge. Melainkan, Di sertai dengan keteladanan yang mesti harus baik.
Baik di hadapan manusia maupun di hadapan tuhan.
Begitu
halnya juga dengan karakter atau kepribadian seseorang. Yang tiada lain
hanya untuk membimbing diri ke arah yang lebih lurus dan lebih baik, serta
untuk mencapai tujuan awal dan akhir di
ciptakannya sebagai makhluk berfikir.
Maka
dari itu. sangat benar sekali jika dinas
pendidikan jawa timur menyelenggarakan kegiatan ini dengan harapan untuk
melahirkan manusia yang benar-benar manusia. dan hasil yang akan di capai adalah
terlatihnya dan tertanamnya serta kemandirian spiritual,emosional,intelektual
dan fisik yang tangguh melawan era baru yang penuh tantangan.
Kembali
pada kegiatan di atas(Kemah Remaja Pendidikan Karakter). Sangat Banyak Sekali
kesan mendalam yang sampai saat ini masih tetap melekat dalam diri saya dan
masih belum terlupakan dalam hidup sehari-hari saya. Hal mendasar dari
pertanyaan berikut! mengapa masih meninggalkan kesan mendalam dari kegiatan ini? yang mungkin
sampai kapanpun tetap tak terlupakan dalam hidup diri ini. Jelas jawabannya adalah,rasa
persatuan dan persahabatan antara satu dengan yang lain dalam satu
kelompok/sangga yang sangat kokoh.
sehingga
Kegiatan ini bisa di katakan sukses ketika masih meninggalkan hal-hal berkesan
dalam diri peserta.
Dari
itu semua. Penulis dapat menemukan satu titik kesimpulan sementara. Bahwa,
tujuan akhir dari kegiatan kemah remaja
ini tidak lain seperti yang di sampaikan oleh ka` suyatno M.pd.
adalah untuk membentuk pribadi-pribadi yang tangguh melawan derasnya arus globalisasi
dan garangnya kapitalisme global. Serta tahan dan siap menjauh dari
tindak penyakit kronis. Yaitu, kolusi,korupsi dan nepotisme((KKN).dan
siap menjadi manusia pembelajar seperti yang di katakan oleh Andreas harefa
dalam judul bukunya(manusia pembelajar), sekaligus bertanggung jawab atas semua
peristiwa yang terjadi di alam sekitarnya. Wallahu a`lamu bisshawabi.
*Penulis adalah peserta “kemah remaja pendidikan
karakter” sekaligus ketua umum OSIS SMA Annuqayah Guluk-Guluk sumenep madura JATIM masa bhakti 2011-2012.
Hp 087 850 217 342/ 081 554 294 807.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar